Sejak ditetapkan dengan status Siaga pada Juli 2011,
Gunung Api Lokon di Tomohon hingga kini telah tercatat meletus sebanyak
800 kali. Berdasarkan catatan tersebut menjadikan Gunung Api Lokon
sebagai salah satu gunung api teraktif di dunia.
"Dari catatan yang ada di Pos Pemantauan sejak ditetapkan status Siaga pada 2011, Lokon tercatat telah meletus sebanyak 800 kali. Ini bisa menandakan Lokon sebagai salah satu gunung api teraktif di dunia," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid Ruskanda Bina, Selasa(27/11/2012).
Farid mencatat, Lokon meletus terakhir kali pada Senin (26/11/2012) sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 11.17 Wita dan letusan susulan pada pukul 11.18 Wita. Letusan kemarin sempat mengeluarkan debu setinggi 2.500 meter ke udara. Hujan yang turun setelah itu menyebabkan debu yang dikeluarkannya tidak terlalu berpengaruh bagi warga yang berada di sekitar Lokon.
Saking seringnya Lokon meletus, warga yang berada paling dekat dengan Lokon, seperti daerah Kakaskasen, telah menganggap fenomena itu sudah biasa. Bahkan, warga sekitar Lokon menganggap situasi itu masih aman dan mereka tetap beraktivitas seperti biasanya. Apalagi selama ini belum ada perintah mengungsi dari pemerintah setempat.
Kendati demikian, Farid tetap mengimbau warga agar waspada dan menghindari beraktivitas pada radius berbahaya, 2,5 kilometer dari kawah Lokon.
Aktivitas vulkanis Lokon yang sangat intens tersebut membuat para pencinta foto sering menjadikan Gunung Lokon ketika meletus sebagai salah satu obyek foto yang diburu. "Hampir setiap saat mendengar ada letusan, saya selalu berusaha keluar memotret. Siapa tahu dapat momen yang bagus," ujar Hermondo, salah seorang pehobi foto di Manado.
"Dari catatan yang ada di Pos Pemantauan sejak ditetapkan status Siaga pada 2011, Lokon tercatat telah meletus sebanyak 800 kali. Ini bisa menandakan Lokon sebagai salah satu gunung api teraktif di dunia," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid Ruskanda Bina, Selasa(27/11/2012).
Farid mencatat, Lokon meletus terakhir kali pada Senin (26/11/2012) sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 11.17 Wita dan letusan susulan pada pukul 11.18 Wita. Letusan kemarin sempat mengeluarkan debu setinggi 2.500 meter ke udara. Hujan yang turun setelah itu menyebabkan debu yang dikeluarkannya tidak terlalu berpengaruh bagi warga yang berada di sekitar Lokon.
Saking seringnya Lokon meletus, warga yang berada paling dekat dengan Lokon, seperti daerah Kakaskasen, telah menganggap fenomena itu sudah biasa. Bahkan, warga sekitar Lokon menganggap situasi itu masih aman dan mereka tetap beraktivitas seperti biasanya. Apalagi selama ini belum ada perintah mengungsi dari pemerintah setempat.
Kendati demikian, Farid tetap mengimbau warga agar waspada dan menghindari beraktivitas pada radius berbahaya, 2,5 kilometer dari kawah Lokon.
Aktivitas vulkanis Lokon yang sangat intens tersebut membuat para pencinta foto sering menjadikan Gunung Lokon ketika meletus sebagai salah satu obyek foto yang diburu. "Hampir setiap saat mendengar ada letusan, saya selalu berusaha keluar memotret. Siapa tahu dapat momen yang bagus," ujar Hermondo, salah seorang pehobi foto di Manado.
0 komentar:
Posting Komentar